SOLO – Presiden Jokowi membutuhkan pembantu yang mengetahui karakteristiknya sebagai orang Jawa terutama Solo. Mereka yang bisa memahami orang yang tahu budaya Jawa terutama orang Solo. Agar lebih memahami gagasan dan misi Jokowi dalam kepemimpinannya. Hal ini dikatakan oleh pengamat politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Agus Rikwanto, Rabu (8/7).
Lebih lanjut dia mengatakan yang dapat memahami dan menangkap simbol maupun gestur yang diisyaratkan oleh presiden Jokowi adalah orang Solo.
“Karena budaya Jawa yang ada di Solo terkadang untuk mengungkapkan sesuatu tidak diungkapkan dengan kata-kata namun dengan isyarat maupun simbol sehingga banyak orang yang tidak dapat menangkap apa yang diinginkan oleh Jokowi. Akhirnya terjadilah mis komunikasi,” ungkapnya.
Menurut pengamatan Agus perkembangan pemerintahan Jokowi terutama dalam memimpin kabinet beberapa kali dengan kebijakanitu memang melihat banyak pejabat yang tidak paham.
Tentang karakteristik Jokowi. Harus dipahami Jokowi adalah orang Jawa Tengah dari Solo yang harus dipahami dia memiliki karakteristik yang berbeda. Para menter ini hanya memahami hubungan secara formal sedangkan hubungan secara emosionalnya tidak dibaca.
Puncaknya jokowi sempat marah saat sidang kabinet kepada menteri menterinya. Karena dia merasa jenuh terhadap para menteri yang tidak paham apa yang dia inginkan.
Dari realitas itu sebenarnya secara sederhana kalau terkait soal komunikasi politik menyangkut soal ketidaktahuan para menteri tentang keinginan presiden Jokowi.
“Pembantu pembantu Jokowi yang bisa memahami apa yang diinginkan Jokowi. Karena budaya Jawa kadang berbeda dengan budaya lain . Orang Jawa kalau memerintah kadang tidak selalu terus terang tidak bisa langsung terbaca. Hal seperti ini yang perlu diketahui, sehingga presiden tidak perlu marah kalau para menteri tahu apa yang diinginkan Jokowi seperti program atau visinya,”tandasnya.
Tentu yang memahami karakteristik Jokowi orang yang tahu tentang budaya Jawa orang orang Solo yang pernah bergaul dengan tradisi Jawa, gestur gestur Jawa.
Menurut Agus sangat perlu Jokowi dibantu oleh mereka yang memahami karakter Jokowi yang orang Solo. Pengertiannya orang Solo yang tidak harus tinggal di Solo. Tapi tokoh Solo yang tinggal tersebar di berbagai daerah seperti di Jakarta, Bandung bahkan di luar negeri. Secara budaya dapat memahami karakteristik Jokowi sebagai presiden.
Sejak di kabinet jilid pertama dulu ketidakpahaman antara Jokowi dengan menteri dan pembantunya lebih pada kesumbatan komunikasi. Hal ini disebabkan tidak punya kultur yang kuat memahami Jokowi. Sebaiknya presiden diberi kewenangan khusus atau hak prerogatif untuk mengangkat menteri sesuai seleranya.
Di pemerintahan Jokowi para menterinya tidak sesuai selera Jokowi, sehingga banyak berasal dari titipan partai atau titipan kepentingan. Sehingga orang yang bisa memahami Jokowi sedikit. Pelajaran Jokowi kalau program programnya ingin dipahami harus mengangkat orang orang yang memahami dia.
“Jokowi harus easy going karena ini periode ke dua apalagi yang dicari. Dia harus nyaman bekerja dan tidak boleh marah marah terus,kalau marah marah tidak nyaman dan ada kesan pemerintahan Jokowi menjadi pemerintahan yang tidak responsif terhadap kepentingan masyarakat,” tambahnya.
Karena sibuk mengelola kekuasaan relasi dengan menteri dan pembantunya. Harusnya hal itu sudah selesai sehingga mudah mengimplementasikan pekerjaan dan gagasan Jokowi.