SOLO – Pemerintah Kota Surakarta me-launching “Gerakan Wajib Kunjung Museum” dengan mengusung tema Aku Cinta Museum yang diikuti para pelajar dan pemerhati budaya di Kota Surakarta, Selasa (7/12) di Museum Radya Pustaka.
Kepala Dinas Kebudayaan, Agus Santosa mengemukakan, gerakan wajib mengunjungi museum merupakan gerakan inisiasi untuk para siswa atau pelajar warga Kota Surakarta sebelum berwisata ke luar Kota Surakarta minimal berkunjung ke museum dahulu. Museum dengan segala isinya merupakan gudang peninggalan masa lalu baik prasejarah dan sejarah.
Dengan menyambangi museum, para siswa bisa belajar dari sejarah dan peninggalannya untuk mengembangkan pengetahuan dan ilmu pengetahuan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan kemajuan bangsa.
“Para siswa bisa mengunjungi 18 museum pemerintah maupun swasta. Dengan mengunjungi museum pelajar bisa menambah ilmu khususnya sejarah. Karena museum merupakan gudangnya ilmu. Sedikit sekali warga yang mau mengunjungi museum. Dengan tour museum maka kewajiban berwisata ke museum nantinya menjadi kewajiban,” terang Agus.
Dikatakan Agus, sudah saatnya Pemerintah dan para stakeholder bersama – sama mengembangkan wisata sejarah khususnya museum sehingga generasi penerus mengenal akan sejarah bangsanya.
Kunjungan museum mulai dari Radya Pustaka, Temurun, Monumen Pers, Lokananta dan terakhir museum Keris. Para tour museum berasal dari siswa SMP dan SMA sebanyak 60 orang.
Sebagai tunas bangsa ke depan, anak –anak merupakan sasaran pengenalan museum untuk pembelajaran. Diharapkan sebelum berwisata ke Solo, pelajar hendaknya berwisata di museum yang ada di Kota Surakarta. “Nantinya ada edaran untuk sekolah agar berwisata ke museum,” katanya.
Surakarta sebagai deklarator Kota terbentuknya Jaringan Kota Pusaka Indonesia sekaligus sebagai Ibu Kota Pemajuan Kebudayaan karena seni budaya bisa memberikan nilai kesejahteraan pada masyarakat.
Berdasarkan penilaian 10 kurator independen, Kota Solo mendapatkan predikat tersebut sesuai dengan visi misi Walikota Surakarta Tangguh, kreatif, Gesit dan Sejahtera.
Kebudayaan salah satunya sejarah, didorong untuk bersinergi dengan ekonomi untuk pemulihan ekonomi pasca pandemi.
Rizky, salah satu peserta tour museum, merasakan kebanggaan ketika mengunjungi museum. “Bangga sekali ya. Kita bisa mengenal berbagai bentuk peninggalan sejarah yang tidak ternilai,” ujarnya.
Tak ketinggalan, Sahbela juga kagum dengan berbagai barang – barang bersejarah yang dibuat dengan tangan – tangan terampil bernuansa seni yang indah. “Asyik banget, kita jadi pengin tahu bagaimana jaman dulu ya,” katanya.
baca: Gernas Hari Ibu DPD PKS Solo: Sejuta Cinta untuk Ibu
18 museum yang berada di Kota Surakarta yakni Museum Radya Pustaka, Museum Keris Nusantara, Monumen Pers Nasional, Museum Lokananta, Museum Bank Indonesia, Museum RRI, Temurun, Batik Gunawan, Museum Batik Keris, Museum Lukis Dullah, Museum Astana Oentara Laya, Museum UNS Surakarta, Museum Pura Mangkunegaran, Museum Danar Hadi, Museum Musik Kamsidi, Museum Samanhudi dan Museum Keraton Kasunanan Surakarta. []