SOLO – Ratusan mahasiswa HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Se Solo Raya/ turun ke jalan menolak wacana penundaan pemilu yang terus digaungkan sejumlah pihak untuk memberi jalan Jokowi 3 periode Selasa (12/4) sore. Meski presiden resmi sudah menyatakan penolakannya, namun HMI menilai masih ada potensi sejumlah pihak yang akan menggolkan wacana penundaan pemilu melalui amandemen UUD.
Massa mahasiswa longmarch dari Universitas Muhammadiyah Surakarta menuju fly over Purwosari Solo, Selasa sore.
Sambil membentangkan poster dan sepanduk penolakan wacana penundaan pemilu atau Jokowi 3 periode, mahasiswa berjanji akan terus mengawal hingga wacana tersebut benar benar tidak muncul lagi.
Menurut Fierdha Abdullah Ali, Ketua HMI Sukoharjo, meski istana sudah memberikan statemen bahwa pemilu akan berlangsung sesuai jadwal, namun mahasiswa masih melihat ada potensi penundaan pemilu yang akan terus digelorakan oleh pihak pihak yang justru dari pemerintahan.
baca: Bupati Ikuti Tarawih Keliling di Masjid Baitussalam Jenawi
“Dari kajian kami, ada pejabat yang bilang punya big data tapi tidak mau membuka. Ini saya lihat ada upaya di lingkaran presiden mengamendemen undang-undang,” ujar dia.
Selain menolak wacana penundaan pemilu, mahasiswa juga meminta pemerintah segera menurunkan harga minyak goreng dan bbm.
Aksi yang sempat memacetkan jalan Slamet Riyadi Solo tepatnya di Fly Over Purwosari ini berlangsung dalam penjagaan ketat aparat kepolisian. Usai membacakan 5 tuntutannya , aksi berakhir tepat saat waktunya berbuka puasa .