SOLO– Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar aksi terkait naiknya harga BBM, Jumat (9/9). Aksi dimulai dari Plaza Sriwedari kemudian berjalan menyusuri Jalan Slamet Riyadi dan berhenti di Bundaran Gladag.
Dalam aksinya PKS meminta agar semua masyarakat melakukan perlawanan terkait kenaikan harga BBM dengan cara mengerek jerigen setengah tiang. Hal tersebut disampaikan oleh Sugeng Riyanto, Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta dari Fraksi PKS.
“Kita akan membuat perlawan atas kenaikan harga BBM, bukan mengibarkan bendera setengah tiang namun mengerek jerigen setengah tiang. Setelah itu unggah di media sosial sebanyak-banyaknya,” ujarnya saat menyampaikan orasinya.
Jerigen merupakan simbol atas kenaikan BBM dan setengah tiang merupakan bentuk keprihatinan.
Sementara itu Quatly Alkatiri Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah dalam orasinya menyampaikan sebuah pantun,”Goreng ikan di dalam wajan, Ikan digoreng lupa dibalik. Gak ada angin ga ada hujan kok muncul BBM naik. Ke rumah sakit mencabut gigi, menulis surat pakai perihal. Jika BBM melambung tinggi siap-siap harga pokok jadi mahal.”
Selain di hadiri sejumlah petinggi PKS Solo dalam aksi tersebut juga dihadiri sejumlah tokoh masyarakat diantaranya Moedrick Sangidu (Tokoh Mega Bintang) dan juga pengacara senior, Dr Muhammad Taufik.
Dalam orasinya Moedrck memberikan apresianya kepada PKS yang masih mau menyuarakan ketidakadilan bersama masyarakat melakukan aksi penolakan harga BBM.
baca: Ribuan Kader PKS Solo Berunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM
Sementara itu pengacara senior Dr Muhammad Taufik menilai persoalan bangsa ini bukan karena harga BBM dunia tinggi namun karena banyaknya kasus korupsi.
Aksi ditutup dengan membacarakan pernyataan sikap yang dibacakan oleh Ketua DPD PKS Kota Surakarta, Daryono. []