Home Solo Raya Ribuan Kader PKS Solo Berunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM

Ribuan Kader PKS Solo Berunjuk Rasa Tolak Kenaikan Harga BBM

0

SOLO– Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar aksi terkait naiknya harga BBM, Jumat (9/9). Aksi dimulai dari Plaza Sriwedari kemudian berjalan menyusuri Jalan Slamet Riyadi dan berhenti di Bundaran Gladag.

Massa yang mendominasi warna oranye putih tersebut selain membawa poster bertuliskan penolakan juga melakukan orasi secara bergantian.

Ketua DPD PKS Kota Surakarta, Daryono di depan awak media menjelaskan bahwa PKS menolak kenaikan harga BBM karena dampaknya bagi rakyat kecil sangat terasa.

“Kita mintanya batalkan kenaikan harga BBM bersubsidi. Karena efeknya luar biasa bagi rakyat kecil. Kita ingin pemerintah punya cara lain yang lebih kreatif untuk menutup defisit APBN,” katanya.

Pemerintah bisa menerapkan strategi yang sama saat melawan pandemi COVID-19. Yakni dengan menunda proyek mercusuar. Proyek mercusuar yang dimaksud seperti pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan.

“Banyak proyek mercusuar yang menelan banyak anggaran APBN, hentikan dulu untuk menutup ini. Kan kita bisa menangani pandemi dengan menunda proyek yang tidak penting,” ujarnnya.

Dia menuturkan, PKS konsisten menolak kebijakan pemerintah ini. Sehingga kadernya tak segan turun ke jalan untuk melakukan aksi demonstrasi.

“Kita menyerap suara dari masyarakat, kami menunjukkan bahwa ini bukan hanya suara elite, tapi semua masyarakat,” kata dia.

Hadir dalam aksi tersebut Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Abdulkadir Alkatiri, Sugeng Riyanto Wakil Ketua DPRD Kota Surakarta dan juga Abdul Ghafar anggota DPRD Kota Surakarta.

baca: Bupati Klaten Cek Pembangunan Grha Bung Karno dan Alun-Alun Klaten

Tak hanya tokoh dari PKS aksi yang dihadiri ribuan peserta tersebut juga dihadiri beberapa tokoh masyarakat Kota Solo diantaranya Moedrick Sangidu (Tokoh Mega Bintang) dan juga pengacara senior, Dr Muhammad Taufik.

Selain melakukan orasi aksi pada siang hari tersebut juga diramaikan dengan aksi teaterikal yang menggambarkan ketidakadilan yang dilakukan oleh oknum pejabat yang dzalim yang berdampak pada kesengsaraan rakyat.

Aksi ditutup dengan penandatanganan di spanduk putih tentang penolakan kenaikan harga BBM. []

Exit mobile version