MAGELANG – Universitas Tidar dalam rangka Pengabdian Kepada Masyarakat skema Program Kemitraan Masyarakat adakan pelatihan pengelolaan sampah bersama Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Rabu, (6/10) bertempat di Desa Gunungpring, Kecamatan Muntilan, Kab. Magelang.
Kegiatan tersebut bertema “Peningkatan Kemandirian Pengelolaan Sampah Di Desa Gunungpring Melalui Edukasi Teknologi Tepat Guna Pengolah Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Alternatif”.
Tujuan diadakan kegiatan pengabdian masyarakat ini untuk mengaplikasikan teknologi tepat guna dalam meningkatkan kemandirian pengelolaan sampah di Desa Gunungpring. Terutama dalam mengolah sampah plastik, karena sampah plastik mempunyai bahan penyusun yang susah terurai.
Pelatihan ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari pengurus pengolahan sampah di Desa Gunungpring yang tergabung dalam Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan perwakilan masyarakat umum. Menurut Nanang salah satu peserta dari pelatihan tersebut mengungkapkan “Pelatihan semacam ini lah yang kami tunggu-tunggu agar permasalahan di Desa dapat terselesaikan” ujarnya di sela-sela pelatihan.
Menurut Lalu Samsul, Dosen Fakultas Teknik UNTIDAR mengatakan, prinsip kerja dari alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif ini mirip seperti penyulingan air.
baca: Ketika Peyandang Disabilitas Belajar Meracik Kopi
“Jadi, sampah plastik nanti dimasukkan ke dalam tong reactor untuk dilakukan pembakaran, selanjutnya pada suhu tertentu uap hasil pembakaran akan mengalir melalui pipa dan masuk menuju tong pendingin melalui pipa yang dibuat khusus dengan bentuk spiral. Agar optimal dalam pendinginan, air pendingin yang sudah terkontaminasi dengan panas sebaiknya segera diganti”, jelas Samsul pada para peserta.
“Kegiatan ini berjalan dengan lancar dan terlihat masyarakat sangat antusias dalam mengikuti pelatihan. Hasil dari kegiatan ini diharapkan alat pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif ini dapat segera digunakan di Desa Gunungpring. Selain itu, kegiatan ini diharapkan juga sebagai ajang transfer of knowledge antara dunia akademisi kepada masyarakat,” ujar Fuad, selaku ketua pelaksana dari Jurusan Teknik Mesin.
Dia juga mengatakan bahwa adanya integrasi antara dunia akademisi dengan masyarakat merupakan wujud dari penerapan ilmu pengetahuan yang selama ini cenderung hanya terlihat dari dalam kampus saja. Oleh karena itu, buat apa kita belajar susah-susah di kampus kalau ilmu yang kita dapatkan tidak dapat bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar.
Pengabdian Kepada Masyarakat dari Universitas Tidar ini juga diikuti oleh beberapa mahasiswa diantaranya Hilmi Utiya dan Achmad Triyono yang merupakan mahasiswa Fakultas Teknik semester akhir.