SOLO – Batik sudah menjadi ikon Kota Solo dan mendasari setiap pergerakan dunia usaha khususnya industri kreatif yang berkembang di Kota Surakarta. Kembali Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta bekerjasama dengan Dirjend Kebudayaan Kemendikbud dan Dekranas yang menggandeng Warlami (Warna Alam Indonesia) menyelenggarakan Bintek Pewarna alam bagi IKM Batik di 3 Kab/Kota yaitu Kota Surakarta, Kota Cirebon dan Kabupaten Pamekasan.
Aryani Indriastuti, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kota Surakarta menjelaskan, di Kota Surakarta bintek pewarna alami ini diselenggarakan sejak tanggal 12 Oktober – 2 Nopember 2020 yang dibuka secara virtual nasional oleh Franka Makarim dilanjutkan dengan teori bintek online selama 3 hari di Sentra IKM Kreatif Semanggi Harmoni.
Praktek pewarna alam dilakukan di 3 tempat yaitu IKM batik Kauman, IKM batik Laweyan dan IKM batik Semanggi.
“Praktek pelatihan pewarna alam kali ini diikuti oleh 30 IKM Batik yang dibagi menjadi 3 kelompok dan masing2 melakukan semua tahapan pembatikan mulai dari pembuatan pasta warna alam (mordant, indigo dan jolawe) yang semua berasal dari bahan alami seperti kayu tingi, kayu jambal, kayu tegeran, kulit buah jolawe,daun tarum dan ramuan alam lainnya,” ujarnya melalui rilis yang diterima redaksi Senin, (2/11/2020).
baca: Agenda Internasionalisasi Uniba: Mobility Student-Cultural Exchange Program 2019
Proses selanjutnya adalah bahan batik yang sudah dicanting dengan malam, dicelup (nyelup) dengan cairan/pasta warna alam secara berulang dilanjutkan dengan proses “temblok/nyolet” untuk mendapatkan warna yang berbeda dan dilanjutkan dengan proses nglorot sedangakan untuk pengunci warna alam dilakukan proses pencelupan dengan cuka atau tawas.
Semua proses praktek pewarna alami ini dilakukan selama 10 hari dan ada pendampingan dari tim Warlami serta kunjungan dari tim Dirjen Kebudayaan Kemendikbud dan Dekranas yang diwakili oleh ibu Etta Suhartono selaku pengurus bidang Wira Usaha Baru .
“Kegiatan seperti ini dapat menjadi pemantik untuk berinonvasi dan berkreasi serta berani melakukan diversifikasi produk industri batik di Kota Surakarta dan pemerintah pusat dapat memberikan fasilitasi nyata bagi IKM di daerah secara langsung dengan menggandeng pemerintah daerah serta melibatkan pelaku IKM di daerah secara langsung demi menggerakan perekonomian dan membangunkan kembali IKM yang terdampak pandemi,” tambahnya.
Lebih utamanya lagi adalah untuk mengembalikan citra ekslusif dari Batik Warna Alam